Terjadi Lagi (to be continue)

"don't trust too much, don't love too much, and don't hope too much because that too much can hurt you so much" mungkin adalah quotes yang menggambarkan perasaanku saat itu, saat dimana aku kehilangan kepercayaan pada seseorang yang sudah aku anggap sebagai saudaraku di Bogor. Ya, tempat merantau, tempat menidimba ilmu, tempat dimana aku tidak akan pernah betah tanpa dia di dalamnya. Berlebihan? Memang, namun itu kenyataannya. Dia datang, membawa sejuta senyum, tawa, bahagia, dan cerita. Aku, pertama kali merasakan perasaan seperti ini. Sebelumnya memang aku pernah jatuh cinta, tapi tidak sampai seperti ini rasanya, tidak sampai setiap hari ingin bertemu, bercerita dan berbagi kisah. Saat itu, fantastic four, mendoan tea house, adalah satu paket yang bisa menggambarkan saat pertama kali aku bertemu dengan dia. Ohiya, sebelumnya aku pernah kenal dia, lewat instagram dan kebetulan dia adalah satu teman kelompok ospekku dulu, lucu ya? tidak disangka akan jadi seperti ini. "duh kebelet pipis" kalimat yang diucapkan secara bersamaan saat film sedang diputar, sedangkan kami duduknya di bangku paling pojok, dan malu jika ingin permisi ke kamar mandi. "tahan dulu deh, bentar lagi kok itu filmya" ujarku. Setelah beberapa menit kami menahan, kami langsung menuju wc, namun semua sudah ditutup kecuali wc laki-laki, alhasil, saya menuju mushola yang sudah gelap, sambil lari-lari menahan pipis, akhirnya masalah terselesaikan. Sejak saat itu, semua semakin manis, "makan yuk" adalah ajakan dia setiap harinya. Aku senang, senang sekali diajak dia pergi kemana-mana dengan motor atau mobilnya. Bahkan, saat aku turun lapang, 2 malam 3 hari cukup melalahkan karena mencari data untuk keperluan tugas kuliah, namun sepertinya rasa lelah itu hilang ketika bertemu dengan dia. Berlebihan sih, tapi memang begitu adanya. Hehehe maklum ya. Sampai pada akhirnya, kejadian oli terjadi. Saat aku dan dia menuju jalan pulang, tiba-tiba mobil dia berhenti di pinggir jalan, katanya mogok. "eh aku periksa oli dulu ya, kayanya abis" katanya, "lah kalo abis gmana? sepi gini" balasku. Dia tidak menanggapi, langsung keluar dan kembali lagi membawa satu paket bunga. Saat itu aku hanya senyam senyum cengengesan saja, karna tidak bisa mengendalikan perasaanku yang senang dan degdegan. "aku tau ini canggung bnaget, tapi aku juga tau kamu gamau nunggu lama" ya pokonya intinya gitu, gausah diceritain kan yaaah :) dan aku jawab iya.
Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, bahkan tahun demi tahun aku lalui dengan dia di dalam kegiatanku. Dia? tentu merasakan hal yang sama sepertiku, melakukan hal yang sama sepertiku, melibatkan aku dalam setiap ceritanya. Aku dan dia beda jurusan, sangat bertolak belakang. Tapi hal itu tidak menghalangi kami untuk tidak bertemu, bahkan hampir setiap hari, entah hanya makan malam bersama, nonton film yang kami suka atau tidak suka sekalipun kami tonton hanya untuk bertukar cerita di hari yang mungkin bisa dibilang melelahkan karena tugas kuliah.

Comments

Popular Posts